News Update :
Home » » Contohi Jepang, Jika Ingin Maju

Contohi Jepang, Jika Ingin Maju

Penulis : Siti Rahmi on Kamis, 16 Mei 2013 | 16.00

SELATPANJANG – Meskipun SD Negeri 1 Selatpanjang melalui pendidikan dasar telah rubanyak mencetak manusia-manusia yang sukses dan berhasil dalam bidang karier, namun H.M.  Adil menilai, sekolah tersebut masih jauh tertinggal. Ia mengharapkan peran dari Kepala Sekolah, Guru maupun orang tua, bersama-sama untuk lebih meningkatkan sekolah tersebut, sehingga gaungnya tidak hanya ada di Kabupaten Kepulauan Meranti, sekolah tersebut juga harus bisa brprestasi di luar daerah.

H.M. Adil Menyalamai Murid SD berprestasi

"Sekolah ini memang sudah cukup lama berdiri, dan beberapa orang hebat pernah bersekolah di sini. Bahkan orang tua saya merupakan alumni dari sekolah ini dan 2 dari anak-anak saya sekolahnya disini. Memang bangunannya sekarang ini sudah kelihatan bagus, tapi apakah ada laboratorium? Apakah ada perpustakaan? Jika ini belum ada berarti sulit untuk menunjang pendidikan anak-anak kita, karena melihat perkembangan saat ini berbicara pendidikan tidak bisa kurang lebih, membangun pendidikan tidak bisa setengah-setengah," ucap anggota DPRD Meranti ini, saat berucap pada acara perpisahan kelas VI di SD Negeri 1 Selatpanjang, Rabu (15/5) kemarin.

Lanjut Adil, dengan APBD Kabupaten Kepulauan Meranti sebesar Rp  1,34 triliun jika 20% diperuntukkan untuk pendidikan yakni sebesar kurang lebih Rp 270 miliar ini cukup untuk membangun pendidikan daerah kita, ini juga untuk membangun daerah ini.


"Kita harus belajar dari Jepang. Bom atom yang jatuh di Nagasaki dan Hiroshima, Jepang, pada tahun 1945 itu pun menjadi catatan sejarah dunia. Jepang porakporanda. Pada tahun yang sama merdeka. Logika berbicara, negara yang cepat maju karena lebih awal berkesempatan membangun diri tentu bangsa kita, Indonesia. Api jauh dari panggang, realita menunjukkan fakta sebaliknya, saat ini Jepang lebih unggul membangun diri dan jauh meninggalkan Indonesia," ucap H. M. Adil

Kunci kesuksesan negara Jepang membangun diri adalah, peduli terhadap pembangunan Sumber Daya Manusia dengan cara memperhatikan pendidikan masyarakatnya. Langkah awal yang dilakukan pemerintah Jepang pascabom atom yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat (AS) pada tahun 1945 itu adalah, mengirim pelajar-pelajar Jepang ke luar negeri untuk belajar dengan misi membangun Jepang kembali. Buku-buku barat diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang agar mempermudah transfer ilmu pengetahuan dan teknologi barat. Kemudian buku-buku pengetahuan itu dijual dengat sangat murah sehingga mempermudah masyarakat memperolehnya. Dari situ timbullah kegemaran membaca pada sebagian besar masyarakat Jepang.


"Daerah kita sendiri disekolah-sekolah malah tidak memiliki pustaka, tidak ada labor, minat baca anak dan semangat belajar pun akan berkurang. Saya mohon Kepala Sekolah, guru ajukan program output kepada Pemkab, program output yang tepat agar tidak mubazir. Kalau setiap tahun yang diajukan program ceremonial, apa gunanya. Jika begitu saya yakit SDM kita akan tertinggal dan daerah ini meski kaya dengan sumber daya alam, nantinya akan menjadi padang jarak, padang tekukur," ucap politisi Hanura ini.

Pada kesempatan tersebut, H. M. Adil juga memberikan bonus kepada 3 orang siswa kelas VI yang berprestasi dan 1 orang siswa yang berhasil memenangkan lomba pada MTQ Kecamatan Tebing Tinggi beberapa waktu lalu.rahmi
Share this article :

Posting Komentar

 
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Copyright © 2011. Meranti Updates . All Rights Reserved.
Design Template by Bakharuddin | Support by creating website | Powered by Blogger