News Update :
Home » , » Bebas DBD Tebing Tinggi Barat Tetap Waspada

Bebas DBD Tebing Tinggi Barat Tetap Waspada

Penulis : Siti Rahmi on Selasa, 21 Mei 2013 | 15.51

- dr. Lyta : Nyamuk Tidak Berkembang Jika masyarakat terapkan 3M Plus

ALAI – Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Kesehatan Kecamatan Tebing Tinggi Barat menghimbau kepada masyarkaat Tebing Tinggi Barat agar lebih waspada terhadap menyebarnya penyakit Demam Berdarah Duenge (DBD) di sebagian wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti. Warga diminta untuk lebih meningkatkan penerapan 3M Plus, agar penyakit DBD tidak menyebar ke kecamatan Tebing Tinggi Barat. Demikian yang dijelaskan oleh Kepala UPTD Kesehatan, dr. Lyta senin (20/5) kemarin.

"Sejak Januari 2013 hingga hari ini, di Kecamatan Tebing Tinggi Barat belum ada temuan kasus DBD. Namun kita berharap warga tetap waspada dan lebih meningkatkan 3M Plus, jika ini diterapkan teratur, berkala dan kontinue, saya yakin nyamuk penyebab DBD tidak bisa berkembang biak," ucap Lyta.
dr. Lyta

Demam berdarah adalah penyakit infeksi yang ditularkan melalui nyamuk aedes aegipty. Serangan nyamuk DBD ini banyak muncul di wilayah perkotaan, dan biasanya, nyamuk DBD ini menggigit pada pagi dan sore hari. "Masyarakat desa itu masih memerhatikan kebersihan lingkungannya dengan kegiatan gotong royong yang rutin, entah seminggu sekali maupun sebulan 2 kali. Berbeda dengan masyarakat kota sudah tidak ada lagi gotong royong membersihkan lingkungan, mereka cenderung mengabaikan keadaan lingkungan sekitar, ini membuat nyamuk malah muncul di wilayah perkotaan," sebutnya.

Lebih rinci Lyta menjelaskan 3M Plus yaitu MENGURAS bak mandi, vas dan tempat penampungan air minimal 1 minggu sekali. Menabur bubuk abete atau altosid pada tempat-tempat penampungan air yang sulit dikuras.  MENUTUP rapat-rapat tempat penampungan air. Atau, memelihara ikan di tempat-tempat penampungan air.  MENGUBUR barang-barang bekas yang dapat menampung air.

Ia juga menambahkan plusnya dari konsep 3M plus ini ialah dengan lebih memperhatikan kebersihan lingkungan disekitar kita seperti menutup lubang-lubang pada potongan bambu dengan tanah, mengindari kebiasaan menggantung pakaian dalam kamar atau menggunakan bubuk lavarsida/abate ditempat - tempat penampungan air, dengan kata lain plus adalah penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.

Sebenarnya Perilaku hidup bersih termasuk dalam  gerakan 3M, dan tentu perilaku hidup bersih ini masih banyak yang bisa kita lakukan, baik untuk diri sendiri, rumah maupun lingkungan. Diantaranya denganm Mengonsumsi makanan bergizi untuk kesehatan prima: untuk memperkuat pertahanan tubuh agar lebih kuat terhadap infeksi virus atau kuman penyebab penyakit.  Memperbaiki kesehatan lingkungan, penyemprotan ,perbaikan saluran air, tempat sampah umum,  dan lain sebagainya," ucap Lyta.

Pihaknya secara rutin menyampaikan konsep 3M Plus ini kepada masyarakat, melalui kader-kader posyandu dan PKK. "Setiap bulan tim kita turun ke posyandu, dalam kegiatan tersebut kita sampaikan kepada masyarakat tentang pentingnya Perilaku hidup bersih dan sehat. Selain itu kita memberikan abete seraca rutin kepada masyarkaat 4mpat bulan sekali. Dengan demikian kita tentu berharap masyarakat kita bisa terhindar dari penyakit, termasuk DBD."


"Menjaga agar lingkungan tetap bersih menjadi salah satu faktor wajib untuk mencegah penyebaran penyakit DBD. Jika masyarakat mau menjaga lingkungan tetap bersih dan bersama-sama melakukan pencegahan, maka kasus DBD dapat ditekan dan tidak memicu kejadian luar biasa (KLB)," sebut Lyta. Rahmi


Share this article :

Posting Komentar

 
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Copyright © 2011. Meranti Updates . All Rights Reserved.
Design Template by Bakharuddin | Support by creating website | Powered by Blogger