News Update :
Home » , » Waspada, Demam Berdarah Menyerang Meranti, 1 Korban Meninggal

Waspada, Demam Berdarah Menyerang Meranti, 1 Korban Meninggal

Penulis : Cik Siti on Jumat, 17 Mei 2013 | 20.51



Rasti (4 th) ditemani neneknya saat di rawat di RSUD
SELATPANJANG – Masyarakat Kabupaten Kepulauan Meranti nampaknya harus waspada terhadap penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang saat ini sedang menyeranga di wilayah ini. Bahkan dari laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti, 1 korban DBD telah meninggal dunia. 

Dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti, seperti yang diungkapkan oleh Kepala Dinas, dr. Irwan Suwandi melalui Kasi Penanggaulangan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti, dr. Ria Sari, kamis (16/5) kemarin mengakui sudah ada 12 korban DBD yang ditangani oleh pihak medis baik di RSUD maupun di Puskesmas.


“Dari Januari sampai tanggal 15 Mei 2013, tercatat ada 12 kasus serangan DBD di Meranti. Dari 12 kasus serangan DBD tersebut, 1 kassus korbannya meninggal dunia karena kondisinya sudah sangat kritis. Ini terjadi akibat lambatnya pihak keluarga membawa ke puskesmas” ungkap dr. Riasari.

Menurut dr. Riasari, berdasarkan data laporan dari masing-masing Puskesmas serangan DBD pada medio Januari-Mei 2013 tersebar di beberapa titik lokasi dengan jumlah korban yang bervariasi. Daerah sebaran DBD medio Januari -  Mei ini  meliputi wilayah kerja Puskesmas Kecmatan Tebing Tinggi ada 5 kasus, wilayah kerja kecamatan Merbau 1 kasus, wilayah kerja Puskesmas Anak Setetah Kecamatan Rangsang Barat 1 kasus, wilayah kerja Puskesmas Pulau Merbau 4 kasus dan wilayah kerja Puskesmas Tanjung Samak 1 kasus. Sedangkan dari wilayah kerja Puskesmas lainnya seperti Kedaburapat, Sungai Tohor dan Alai hingga kini belum ada laporan.

 “Dari seluruh kasus serangan DBD, secara medis sudah ditangani secara intensif. Beberapa kasus ditangani di Puskesmas terkait, namun ada juga yang harus dirujuk ke RSUD. Rata-rata, sejumlah kasus serangan DBD yang mendapata penananan intensif sudah sembuh. Sedangkan 1 kasus DBD yang meninggal, ini ada kelalaian dari pihak keluarga yang telat membawa ke Puskesmas. Satu kasus seranagn DBD yang meninggal tersebut berasal dari wilayah keerja Puskesmas Tebinng tingi Selatpanjang” beber dr. Riasari.

Menyinggung penanganan di lapangan dr. Riasari mengatakan saat ini tim medis di berbagai puskesmas yang menjadi daerah serangan kasus DBD sedang melakukan berbagai langkah pencegahan. Mulai dari foging ke ruamh-rumah warga,terutama yang menjadi titik lokasi serangan DBD juga disekitar areal rumah warga lainnya yang berdekatan. Hal ini dimaksudkan agar virus penyebab serangan DBD dimatikan, yakni melalui kegiatan pembrantasan sarang nyamuk (PSN). Selain itu, juga dilakukan penyelidikan epidemologi terhadap kemungkinan adanya daerah-daerah yang menjadi endemis serangan DBD.

“Semua langkah teknis yang dilakukan ini pada prinsipnya sebagai upaya preventif. Diharapkan dengan kebijakan ini, kemungkinan adanya serangan DBD di daerah lainnya bisa dicegah lebih awal. Dan yang lebih penting lagi, tim medis dan kader kesehatan juga berupaya melakukan sosialisasi terhadap langkah penanganan korban DBD dan pengenalan tanda-tanda serangan DBD. Dengan demikian masyarakat akan bisa mengenal lebih dekat gejala klinis serangan DBD dan segera mengupayakan pengobatan ke tim medis terdekat” tandas dr. Riasari.
 

 Dari pantauan di lapangan korban DBD yang meninggal dunia adalah warga jalan Handayani, Selatpanjang yang berusia 1 tahun lebih, meninggal dunia senin (13/5) kemarin. Jumlah DBD bertambah 1 orang kamis sore (16/5) kemarin, dimana seorang bocah usia 4 tahun, Rasti dari Desa Bantar Kecamatan Rangsang Barat dilarikan ke RSUD karena penyakit DBD. Hari jumat (17/5) kondisi Rasti mulai membaik, suhu badannya mulai turun. Menurut orangtuanya, Rasti merupakan korban pertama DBD di Bantar. ***
Share this article :

Posting Komentar

 
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Copyright © 2011. Meranti Updates . All Rights Reserved.
Design Template by Bakharuddin | Support by creating website | Powered by Blogger