News Update :
Home » » PERINGATI HUT BHAYANGKARA, POLSEK TEBING TINGGI GELAR BAKTI SOSIAL

PERINGATI HUT BHAYANGKARA, POLSEK TEBING TINGGI GELAR BAKTI SOSIAL

Penulis : Siti Rahmi on Senin, 24 Juni 2013 | 22.47

SELATPANJANG - Memperingati Hari Bhayangkara ke-63, Kepolisian Sektor Tebing Tinggi mengadakan kegiatan Bhayangkara  Baksi Sosial yang diselenggarakan hari i Sabtu 22 Juni 2013 kemarin. Kegiatan Bakti social diawali dengan membagi-bagikan masker sebanyak 1000 buah ke masyarakat yang melintasi jalan Kesehatan, Selatpanjang. Aksi ini dipimpin langsung oleh Kepala Kepolisian Sektor Tebing Tinggi, Kompol Jujur Junjungan Hutapea. Kegiatan ini juga melibatkan organisasi Bhayangkari yaitu persatuan istri polisi se Kabupaten Kepulauan Meranti, yang diketuai oleh Ny Elen Jujur J. Hutapea.


Usai membagi-bagikan masker, rombongan Polsek Tebing Tinggi menuju Gereja HKBP (Huria Kristen Batak Protestan) untuk memberikan bantuan sumbangan berupa semen. Pihak Gereja HKBP yang diwakili oleh Pendeta D.R Partungkoan Simanjuntak sangat berterima kasih atas bantuan yang telah diberikan oleh pihak Polsek Tebing Tinggi, karena saat ini gereja memang sedang membangun.

Aksi bakti social Bhayangkara dilanjutkan menyerahkan bantuan yang sama ke surau Al Ikhlas yang terletak di jalan Sidomulyo. Pranoto, salah satu panitia pembangunan surau Al Ikhlas berharap bantuan yang diberikan oleh Polsek Tebing Tinggi ini, menjadi pembuka jalan bagi instansi pemerintah lainnya untuk peduli dan membantu pembangunan rumah-rumah ibadah yang sedang dalam tahap pembangunan.

Sementara itu itu, Kapolsek Tebing Tinggi Kompol Jujur Junjungan Hutapea  menyebutkan aksi ini merupakan wujud Paradigma baru Polri yang dekat dengan masyarakat. Polisi dan masyarakat bekerjasama dalam memecahkan persoalan tak hanya masalah kriminalitas, , gangguan keamanan dan masalah lain yang dapat menganggu ketentraman masyarakat, namun turut membantu dalam membangun rohani masyarakat.

"Sebelumnya anggota Polri cenderung melihat dirinya sebagai pemegang otoritas kekuasaan, hingga institusi kepolisian dipandang semata - mata sebagai alat Negara imbasnya, pendekatan kekuasaan dengan bentuk tindakan represif acap kali mewarnai pelaksanaan tugas dan wewenangnya. Kita sebenarnya dalam posisi dilematis, ketika kita ingin menegakkan hukum kita harus berhadapan dengan massyarakat. Makanya timbul persepsi bahwa polisi cenderug menumbuhkan sikap dengan penampilan yang formal, eksklusif dibanding masyarakat lainnya. Dampaknya, membuat legitimasi kepolisian di mata publik pudar, ironisnya membuat dukungan publik berkurang dan citra polisi pun ikut buruk," sebutnya.

Oleh karena itu, imbuhnya, dengan kegiatan bakti social ini, kita ingin masyarakat mengerti dengan tugas kita, bahwa sesungguhnya kita ini peduli dengan masyarakat itu sendiri.  Polisi merupakan mitra  masyarakat. Pada dasarnya hubungan Polri dengan warga masyarakat terbagi dalam tiga katagori.Pertama, posisi seimbang atau setara, dimana polisi dan masyarakat menjadi mitra yang saling bekerja sama dalam rangka menyeiesaikan berbagai masalah sosial yang terjadi di masyarakat.Kedua, posisi polisi yang dianggap masyarakat sebagai mitranyanya, sehingga beberapa kebUtuhan rasa aman harus dipahami dan dipenuhi, Ketiga, posisi polisi sebagai pelindung dan pengayom masyarakat, sekaligus sebagai aparat penegak hukum yang dapat dipercaya.Dalam pada itu, Polmas harus dilihat dari perspektif polisi, juga masyarakat serta hubungan polisi dan masyarakat.Pertama ddlam pespektif polisi, aparat merasakan adanya kebutuhan yang lebih besar untuk mempefbaiki hubungan bdik dengan komunitas setempat.Kedua dalam perspektif masyarakat, adanya pengakuan yang sertiakin besar dari warc)a masyarakat, bahwa mereka mempunyai hak dan seharusnya mendapatkan pelayanan Polisi yang lebih baik.Ketiga, dalam perspektif hubungan polisi dan masyarakat, harus dilihat bahwa kejahatan merupdkan produk masyarakat, oleh sebab itu menjadi wajar bila setiap upaya mengatasi kejahatan harus berakar dari masyarakat itu sendiri. Warga Desa menyadari untuk dapat mengoptimalkan peran kepolisian dalam masyarakat, tidak semata-mata menjadi tanggung jawab pihak Polri - melainkan masyarakat juga ikut berperan setidaknya untuk menyadari peran Polri yang diinginkan masyarakat. Anje


Share this article :

Posting Komentar

 
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Copyright © 2011. Meranti Updates . All Rights Reserved.
Design Template by Bakharuddin | Support by creating website | Powered by Blogger