Harga Masker Melonjak 2 Kali Lipat
SELATPANJANG
– Dihari-hari biasa harga masker yang dijual
disejumlah apotek di Selatpanjang hanya berkisar Rp 1000, namun
belakangan
semenjak kabut asap menyerang kota Selatpanjang dan sekitarnya, harga
masker
melonjak 2 kali lipat bahkan lebih. Lonjakan harga terhadap pelindung
pernapasan manusia ini dialami oleh sejumlah warga masyarakat di
Selatpanjang. Meskipun kecewa dengan naiknya harga masker di pasarann
namun Pengurus Golkar dan HWK Kepulauan Meranti tetap mengupayakan
bagi-bagi masker ke masyarakat, yang dilaksanakan selama 3 hari
berturut-turut.
Khairiah Defril Ketua HWK Kabupaten
Kepulauan Meranti, ketika usai membagi-bagikan masker di Alai Kecamatan Tebing
Tinggi Barat, menyayangkan adanya kenaikan harga masker. menurutnya harga masker melonjak, tak hanya di Selatpanjang
bahkan di Pekanbaru. “Dalam kabut kondisi asap, kita upayakan membagi-bagikan
masker setiap hari kepada masyarakat. Untuk hari ini (jum’at, 21/6/2013) kita
bagikan 1000 masker ke masyarakat, stok dari apotek di Selatpanjang, namun
untuk kegiatan bagi-bagi masker besok stok kita sudah tidak ada lagi, kita
pesan ke Pekanbaru, tapi harganya malah lebih mahal dari di Selatpanjang,”
tutur Khairiah.
Khairiah menyebutkan organisasinya membagikan masker memang tidak
dalam jumlah yang banyak, namun diusahakan secara kontinyu. “Kita khawatirnya
kalau dikasi hari ini keseluruhannya, besok masyarakat sudah tidak punya masker
lagi. Kegiatan kita usahakan setiap hari, sesuai dengan kemampuan kita, asalkan
masyarakat bisa terlindung dari ISPA,” sebutnya, yang rencanya 1000 masker akan
dibagikan lagi pada hari sabtu, karena kemungkinan masker yang telah dibagikan
tidak bisa digunakan lagi.
Sementara itu, salah seorang pejuang pembentukan Kabupaten Kepulauan
Meranti, yang juga Politisi Golkar, Hj Nurmaharani mengharapkan pada pengusaha
tidak memanfaatkan situasi dan kondisi yang ada dengan menaikkan harga masker. “Ini
kan bencana alam yang sedang melanda daerah kita, seharusnya ada kepedulian
dari seluruh pihak termasuk pengusaha apotek. Saat ini seluruh komponen
masyarakat bahu membahu saling membagikan masker kepada masyarakat agar
terhindar dari penyakit ISPA akibat kabut asap, tapi penghusaha apotek malah
memanfaatkan situasi yang ada ini. Saya berharap kita sama-sama peduli dengan
bencana ini,” ucapnya.
Dari pantuan di sejumlah apotek di Selatpanjang, penjualan masker memang laris manis
layaknya kacang goeing. Bahkan masker ada yang diborong dalam jumlah besar. Diakui
sejumlah apotek di Selatpanjang, mereka terpaksa menaikkan harga karena harga masker
di agen di Pekanbaru turut melonjak, ketika mereka melakukan pemesanan, harganya
sudah tidak seperti biasa lagi, merekapun harus menjual apotek dengan harga Rp
2000.
rahmi
Posting Komentar