News Update :
Home » » Pemulung Miskin Tak Dapat BLSM

Pemulung Miskin Tak Dapat BLSM

Penulis : Siti Rahmi on Kamis, 11 Juli 2013 | 15.36

KOWALISI : Minta Kearifan Pemkab Meranti dan Kesadaran masyarakat
Selatpanjang – Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) seyogianya dinikmati oleh masyarakat miskin, namun sungguh ironis, di saat ribuan orang prasejahtera menerima 'bagi-bagi' uang dari Pemerintah sebagai kompensasi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), Puluhan Warga miskin yang tersebar dilingkungan Kabupaten Kepulauan Meranti mengaku tidak mendapatkan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) yang saat ini sudah mulai disalurkan.

Beberapa pemulung miskin mengakui bahwa mereka tidak mendapatkan dana kompensasi BBM tersebut. Meskipun demikian, ia tidak berkecil hati. Baginya masyarakat kecil yang sudah sering mendapatkan perlakuan yang tidak adil. "Mungkin sudah takdir kami rejeki kami hanya dari sampah ini, tidak masalah kalau tidak dapat bantuan yang penting hari ini kami masih bisa makan dengan apa adanya," tuturnya Ayu (30) saat mengais-ngais sampah di Tempat Pembuangan Sementara jalan Rumbia yang hanya berjarak 100 meter dari Kantor Camat Tebing Tinggi dimana sedang dilaksanakan penyerahan BLSM.
Sementara Siti Arbi (35) Warga Jalan Pelabuhan Desa Banglas Kecamatan Tebing Tinggi, Kepulauan Meranti bersama suaminya yang seprofesi, juga mengalami nasib yang sama. Ironis memang, didalam kehidupan kesehariannya dikerumunan sampah-sampah,  keluarga ini mengaku tidak medapat BLSM.
Ibu tiga anak ini juga mengeluh, Dikarnakan kenaikan BBM, kebutuhan pokok semua naik,  jelas saat ini beban kebutuhan mereka dalam keseharian juga semakin besar, Sedangkan penghasilan perhari meraka  hanya mencapai Rp20.000,-(Dua Puluh Ribu Rupiah)Perorangnya.
Memang mereka melihat para tetangga mendapatkan  uang kompensasi dari kenaikan harga BBM itu, Namun, tak ada gambaran mereka tersentuh bantuan tersebut, mereka hanya dipukul dengan dampak tingginya harga BBM, karna Ia mengaku untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, harus banyak sampah mereka gali.
Bukan hanya keluarga Siti Arbi diantara yang tak dapat "bagi-bagi" Uang dari pemerintah, rupanya itu juga dirasakan 10KK Warga Suku Asli (akit) Suak Nipah Kelurahan Teluk Belitung,Kecamatan Merbau.
Menurut warga tempatan, Apong (37), 10KK Suku Asli Suak Nipah yang tak dapat "bagi-bagi" Uang dari pemerintah itu, memang benar-benar orang miskin, para keluarga itu tinggal dirumah gubuk tak layak huni dan diperparah juga dengan kondisi Tanah tumpangan.
Sementara itu, Komunitas Wartawan Peduli Kasih (Kowalisi) Kabupaten Kepulauan Meranti pada saat penyerahan bantuan dan santunan kepada para pemulung di TPS Rumbia beberapa waktu lalu mengharapkan ada solusi dari Pemerintah melalui instansi terkait untuk menangani hal ini, karena tak tertutup kemungkinan masih banyak masyarakat yang seharusnya layak menerima BLSM tidak mendapatkan hak mereka.
"Kita minta kearifan pemerintah daerah Kabupaten Kepulauan Meranti dalam menangani hal ini, bagaimana masyarakat yang seharusnya mendapatkan BLSM bisa menikmatinya juga. Dan kita juga minta kesadaran masyarakat penerima BLSM yang mampu untuk menyerahkan bantuan tersebut kepada masyarakat yang miskin yang sebenarnya lebih layak untuk mendapatkan uang tersebut," pungkas Ketua Kowalisi, Syawaluddin. (rahmi)    

Share this article :

Posting Komentar

 
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Copyright © 2011. Meranti Updates . All Rights Reserved.
Design Template by Bakharuddin | Support by creating website | Powered by Blogger